Senin, 20 Agustus 2012

FEDex Hentikan Djoker

 


Petenis nomor satu dunia, Roger Federer, merengkuh gelar keenamnya sepanjang tahun 2012 ini setelah menjuarai turnamen Cincinnati Masters, Minggu (19/8/2012) waktu setempat atau Senin dini hari WIB. Di final, superstar Swiss ini menang straight set 6-0, 7-6 (9/7) atas pemain nomor dua dunia asal Serbia, Novak Djokovic, untuk membuat rekor meraih trofi kelima di turnamen pemanasan AS Terbuka ini.

Hasil ini terasa sangat sempurna bagi Federer. Pasalnya, dia meraih gelar ke-76 sepanjang kariernya ini tanpa kehilangan satu set pun. Kemenangan ini pun merupakan yang ke-16 dari total 28 pertemuan dengan rivalnya tersebut, yang berstatus juara bertahan AS Terbuka, dan Federer menjadi favorit untuk merebutnya ketika grand slam akhir tahun itu mulai bergulir 27 Agustus mendatang.

Belum berhenti di situ. Kemenangan Federer di pertandingan ini pun membuat dia merengkuh trofi ke-21 di ajang Masters 1.000, sehingga petenis dengan julukan FedEx ini menyamai rekor rivalnya asal Spanyol, Rafael Nadal. Mereka menjadi pemain yang masuk daftar peraih trofi Masters 1.000 terbanyak sepanjang masa.

Di usianya yang ke-31 tahun, Federer juga menjadi petenis tertua yang menjuarai turnamen Cincinnati Masters, sejak Andre Agassi melakukannya pada tahun 2004, ketika menjadi juara di usia ke-34 tahun.

Sedangkan bagi Djokovic, kekalahan ini membuat dia gagal menjadi petenis keempat sejak tahun 1990 yang sukses meraih kemenangan di Kanada-Cincinnati, setelah pada final pekan lalu mengalahkan Richard Gasquet di Toronto.


Li Na Akhiri Paceklik Gelar

Getty Images

Mason - Setelah sekian lama berjuang, Li Na akhirnya bisa mengangkat piala lagi. Petenis kebanggaan China dan Asia itu menjuarai turnamen Cincinnati Open usai menundukkan Angelique Kerber.

Li harus bertarung tiga set saat melawan Kerber di Lindner Family Tennis Center, Mason, Minggu (19/8/2012). Unggulan kesembilan itu menang dengan skor 1-6, 6-3, 6-1.

Kemenangan ini mengubah peruntungan Li pada tahun ini. Sebelumnya, dia sempat lolos ke final tiga turnamen, termasuk di Montreal pekan lalu, tapi selalu kalah.

Ini adalah gelar keenam dalam karier Li dan yang pertama sejak dia memenangi Grand Slam Prancis Terbuka, Juni tahun lalu.

Li mengungkapkan, dia merasa termotivasi setelah menonton pertandingan final di bagian putra dimana Roger Federer sukses mengalahkan Novak Djokovic.

"Saya menginginkan hal yang sama," aku Li di AFP.

"Saya merasa oke di atas lapangan. Saya ingin memenangi titel ini karena tahun ini, saya lolos tiga kali ke final tapi tak pernah menang. Saya merasa sangat lapar gelar," kata petenis 30 tahun ini.

Titel ini juga jadi awal yang bagus untuk kerja sama Li dengan pelatih barunya, Carlos Rodriguez.

"Terima kasih Carlos, kamu bagus," ungkap Li saat menerima piala.

"Saya pikir kami punya awal yang bagus dalam kerja sama kami. Sebelum pertandingan kami bicara banyak soal pertandingan kemarin dan juga hari ini. Bekerja dengannya membuat saya lebih nyaman, rileks, dan tidak tegang," tandasnya.



Meylan Fredy Ismawan - detiksport


Arsip Blog