Sejak sekitar dua tahun lalu Roger Federer kehilangan posisinya sebagai petenis nomor satu dunia. Meski sadar Rafael Nadal dan Novak Djokovic masih jadi lawan untuk dikalahkan, petenis berjuluk FedEx itu pede bisa jadi nomor satu lagi.
"Saya percaya saya bisa bertarung menjadi petenis nomor satu dunia lagi. Djokovic dan Nadal dalam jarak yang dekat, dengan satu atau dua kemenangan besar saya akan ada bersama mereka," yakin Federer dalam wawancaranya dengan Gazzetta dello Sport.
Dominasi Federer sebagai petenis nomor satu dunia mulai bisa digoyang Nadal di tahun 2010. Sementara pada musim 2011, penampilan luar biasa Djokovic membuat petenis asal Swiss itu terpaksa kembali merosot ke urutan tiga dunia.
Sejak saat itu Federer selalu kesulitan untuk menembus dominasi Nadal-Djokovic. Buktinya adalah tak adanya trofi Grand Slam bisa dimenangi sejak yang terakhir di Australia Terbuka 2010.
"Saya antusias menyambut pertandingan-pertandingan berikutnya dalam beberapa bulan mendatang, di mana akan ada serangkaian seri turnamen yang fantastis, mulai dari tanah liat ke AS Terbuka. Saya harap saya bisa melakukan lebih baik untuk kembali jadi nomor satu," petenis 30 tahun itu melanjutkan.
Kegagalan terakhir yang harus ditelan Federer adalah saat dia kalah dari Nadal di semifinal Australia Terbuka 2012. Meski menyesali hasil pertandingan tersebut, Federer menyebut ada banyak pelajaran dia dapat dari laga yang berlangsung lima set tersebut.
"Sayang sekali saya tidak lolos ke final, tapi itu pertandingan yang bagus, sangat menguras fisik. Rafa memberi perlawanan. Sayangnya saya tidak berada di pihak yang menang, tapi saya senang pertandingan seperti itu bisa berlangsung," tuntas Federer.
dikutip : detik.com
"Saya percaya saya bisa bertarung menjadi petenis nomor satu dunia lagi. Djokovic dan Nadal dalam jarak yang dekat, dengan satu atau dua kemenangan besar saya akan ada bersama mereka," yakin Federer dalam wawancaranya dengan Gazzetta dello Sport.
Dominasi Federer sebagai petenis nomor satu dunia mulai bisa digoyang Nadal di tahun 2010. Sementara pada musim 2011, penampilan luar biasa Djokovic membuat petenis asal Swiss itu terpaksa kembali merosot ke urutan tiga dunia.
Sejak saat itu Federer selalu kesulitan untuk menembus dominasi Nadal-Djokovic. Buktinya adalah tak adanya trofi Grand Slam bisa dimenangi sejak yang terakhir di Australia Terbuka 2010.
"Saya antusias menyambut pertandingan-pertandingan berikutnya dalam beberapa bulan mendatang, di mana akan ada serangkaian seri turnamen yang fantastis, mulai dari tanah liat ke AS Terbuka. Saya harap saya bisa melakukan lebih baik untuk kembali jadi nomor satu," petenis 30 tahun itu melanjutkan.
Kegagalan terakhir yang harus ditelan Federer adalah saat dia kalah dari Nadal di semifinal Australia Terbuka 2012. Meski menyesali hasil pertandingan tersebut, Federer menyebut ada banyak pelajaran dia dapat dari laga yang berlangsung lima set tersebut.
"Sayang sekali saya tidak lolos ke final, tapi itu pertandingan yang bagus, sangat menguras fisik. Rafa memberi perlawanan. Sayangnya saya tidak berada di pihak yang menang, tapi saya senang pertandingan seperti itu bisa berlangsung," tuntas Federer.
dikutip : detik.com